Nasrudin berbincang-bincang dengan hakim kota. Hakim kota,  seperti umumnya cendekiawan masa itu, sering berpikir hanya dari satu  sisi saja.
Hakim memulai, “Seandainya saja, setiap orang mau mematuhi hukum dan etika, …”
Nasrudin menukas, “Bukan manusia yang harus mematuhi hukum, tetapi justru hukum lah yang harus disesuaikan dengan kemanusiaan.”
Hakim mencoba bertaktik, “Tapi coba kita lihat cendekiawan seperti  Anda. Kalau Anda memiliki pilihan: kekayaan atau kebijaksanaan, mana  yang akan dipilih?”
Nasrudin menjawab seketika, “Tentu, saya memilih kekayaan.”
Hakim membalas sinis, “Memalukan. Anda adalah cendekiawan yang diakui  masyarakat. Dan Anda memilih kekayaan daripada kebijaksanaan?”
Nasrudin balik bertanya, “Kalau pilihan Anda sendiri?”
Hakim menjawab tegas, “Tentu, saya memilih kebijaksanaan.”
Dan Nasrudin menutup, “Terbukti, semua orang memilih untuk memperoleh apa yang belum dimilikinya.”
http://www.kisah.web.id/humor-sufi/teori-kebutuhan.html 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar