Rabu, 29 Desember 2010

Gugun, Sobat Kecilku ^_^

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ

"Siapa namamu?" tanyaku kepada bocah cilik yang sangat hiperaktif itu. Berlari kesana-kemari, polah ini polah itu. Sepertinya ia sedang mencari perhatian orang-orang dewasa yang ada di sekitarnya. "Gundul" jawabnya sambil menoleh ke kanan-kiri seperti sedang mencari sesuatu. "Hah?? kok Gundul ?" tanyaku sedikit tak percaya jika itu namanya. Sambil nyengir kuda, ia mengelus-elus kepalanya yang memang tak tumbuh rambut di sana, alias gundul. Lucu ya ^_^

Oh iya, hari itu, hari Rabu siang dan kejadiannya di taman Akademos. Anak Psikologi UI pasti tahu tempat ini.. hehe. Bagi yang ingin tahu, boleh kalau mau mampir ke sini :) Pertemuan pertamaku dengan si Gundul, yang selanjutnya kupanggil ia dengan nama "Gugun" terjadi di hari Rabu siang, ketika aku akan menuju perpustakaan pusat yang letaknya lumayanlah jika harus berjalan dari Psikologi di siang hari. Pekan berikutnya, aku bertemu lagi dengan Gugun. Lagi-lagi, hari Rabu dan semenjak itu aku menjadi selalu menanti-nantikan hari Rabu di setiap mingguku. Apalagi kalau bukan untuk bertemu dengan Gugun. hehehe.. =D

Sepertinya aku sudah mulai menyukai Gugun, eh salah! karena sebenarnya aku sudah mulai menyukainya ketika awal kami bertemu (ninja) Lebih tepatnya, sepertinya ia sudah mulai menyukaiku (blush). Suatu ketika, hari Rabu, aku dan tiga orang temanku, seperti biasa, akan berjalan kaki menuju perpustakaan pusat. Yah, harus melewati dua fakultas sebelum sampai ke perpustakaan pusat. Namun, benar-benar di luar dugaanku, si Gugun, sobat kecilku itu berjalan mengikutiku ke perpustakaan pusat. Paniklah aku, karena apa? karena ia tidak mau kembali ke Psikologi. Ia terus berjalan mengikutiku hingga akhirnya kamipun harus bermain kucing-kucingan. Yang aku khawatirkan adalah ibunya yang pasti akan kebingungan mencari Gugun. Ibunya adalah seorang penjual sate padang di kantin kampus dan memang hampir setiap hari Gugun dibiarkan bermain sendiri. Itu mungkin mengapa Gugun sangat senang ketika mendapati ada seseorang yang mau bermain dengannya. Sepertinya ia kesepian karena tidak punya teman bermain. Kembali ke Gugun, aku membujuknya untuk kembali ke wilayah kampus Psikologi. Bahkan, aku sampai menggandheng tangannya dan mengantarkannya pulang. Telah kupastikan ia jauh dariku, namun ternyata ketika aku mulai berjalan meninggalkan Psikologi, ia berlari mengejarku dan ia ingin ikut bersamaku. Akhirnya, kami pun bermain kucing-kucingan karena aku tidak bisa meninggalkannya sendirian. Aku bersembunyi di balik mobil yang berjajar rapi dan ketika ia tidak menengok ke arah mobil, maka aku benar-benar akan kabur ke perpustakaan pusat. :-P

Lagi-lagi di hari Rabu.. saat itu sedang pekan Ujian Tengah Semester dan aku sedang mempelajari bahan MPKT bersama seorang kawan di musholla Psikologi. Tiba-tiba datanglah Gugun dengan menyundulkan kepala gundulnya di balik jendela musholla. Sontak konsentrasiku ke buku-buku MPKT pun hilang -sebenarnya dari awal pun aku tidak bisa fokus memahami materi yang ada di dalamnya @.@- dan akhirnya ku ajak Gugun masuk ke dalam dan sepertinya akan menyenangkan jika kami menggambar dan mewarnai bersama :-P kukeluarkan bolpoint warna-warni yang selalu ada di tempat pensilku dan selembar kertas HVS untuk Gugun. Nampaknya, ia sangat senang dengan alat-alat itu.. sibuk mencoret sana sini, menggambar apapun, abstrak. Selain menggambar, kami juga membuat kapal bersama-sama, dan ketika ia sudah mulai bosan, kumatlah hiperaktifnya itu. haduh -__-" tetapi, aku sudah tahu cara untuk membuatnya diam. Cukup berikan dia makanan, dan dia akan diam. Dengan lucu dan menggemaskannya ia menghabiskan buah semangka dengan muka cemot dan air semangka yang membasahi kerah bajunya (doh)

Hari-hari berikutnya pun tak jauh berbeda dari itu.. bermain bersama dan makan bersama,. =))
Dia dan anak-anak kecil lainnya memang sangat menggemaskan dan menyenangkan.. Bukan karena muka mereka yang menggemaskan, namun karena kepolosan dan keluguan yang ada pada mereka..

Sungguh, bermain bersama anak-anak itu sangat menyenangkan !!hehe..
Jadi kangen sama Gugun, Sobat Kecilku ^_^

*sebenarnya aku punya foto Gugun, tp karena HP ku rusak, fotonya jadi ikutan hilang :(

Sabtu, 11 Desember 2010

Si Belang, Si Botak, dan Si Buta

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ

Nabi shalallahu 'alaihi wasallam pernah menceritakan (artinya):
"Ada tiga orang dari Bani Israil menderita penyakit belang, botak, dan
buta. Allah hendak menguji mereka, maka Allah pun utus kepada mereka
Malaikat. 
Malaikat itu datang kepada si belang dan bertanya: Apakah yang paling
kamu dambakan? Si belang menjawab: Saya mendambakan paras yang tampan
dan kulit yang bagus serta hilang penyakit yang menjadikan orang-orang
jijik kepadaku. Malaikat itu pun mengusap si belang, maka hilanglah
penyakit yang menjijikkannya itu, bahkan ia diberi paras yang tampan.
Malaikat itu bertanya lagi: Harta apakah yang paling kamu senangi? Si
belang menjawab: Unta. Kemudian ia diberi unta yang bunting sepuluh
bulan. Dan malaikat tadi berkata: Semoga Allah memberi barakah atas apa
yang kamu dapatkan ini.
 
Kemudian Malaikat itu datang kepada si botak dan bertanya: Apakah yang
paling kamu dambakan? Si botak menjawab: Saya mendambakan rambut yang
bagus dan hilangnya penyakit yang menjadikan orang-orang jijik kepadaku
ini. Malaikat itu pun mengusap si botak, maka hilanglah penyakitnya itu,
serta diberilah ia rambut yang bagus. Malaikat itu bertanya lagi: Harta
apakah yang paling kamu senangi? Si botak menjawab: Sapi. Kemudian ia
diberi sapi yang bunting. Dan malaikat tadi berkata: Semoga Allah
memberi barakah atas apa yang kamu dapatkan ini.
 
Kemudian Malaikat itu datang kepada si buta dan bertanya: Apakah yang
paling kamu dambakan? Si buta menjawab: Saya mendambakan agar Allah
mengembalikan penglihatanku sehingga aku dapat melihat. Malaikat itu pun
mengusap si buta, dan Allah mengembalikan penglihatannya. Malaikat itu
bertanya lagi: Harta apakah yang paling kamu senangi? Si buta menjawab:
Kambing. Kemudian ia diberi kambing yang bunting.
Selang beberapa waktu kemudian, unta, sapi, dan kambing tersebut
berkembang biak yang akhirnya si belang tadi memiliki unta yang memenuhi
suatu lembah, demikian juga dengan si botak dan si buta, masing-masing
memiliki sapi dan kambing yang memenuhi suatu lembah. 
 
Kemudian Malaikat tadi datang kepada si belang dengan menyerupai orang
yang berpenyakit belang seperti keadaan si belang waktu itu, dan
berkata: Saya adalah orang miskin yang kehabisan bekal di tengah
perjalanan. Sampai hari ini tidak ada yang mau memberi pertolongan
kecuali Allah kemudian engkau. Saya meminta kepadamu -dengan menyebut
Dzat Yang telah memberi engkau paras yang tampan dan kulit yang bagus
serta harta kekayaan- seekor unta untuk bekal dalam perjalanan saya. Si
belang berkata: Hak-hak yang harus saya berikan masih banyak.
Malaikat itu berkata: Kalau tidak salah saya sudah mengenalimu. Bukankah
kamu dahulu orang yang berpenyakit belang sehingga orang lain merasa
jijik kepadamu? Bukankah kamu dahulu orang yang miskin kemudian Allah
memberi kekayaan kepadamu? Si belang berkata: Harta kekayaanku ini
adalah warisan dari nenek moyangku. Malaikat itu berkata: Jika kamu
berdusta, semoga Allah mengembalikanmu seperti keadaan semula. 
 
Kemudian Malaikat itu datang kepada si botak seperti keadaan si botak
waktu itu. Dan berkata kepadanya seperti apa yang dikatakan kepada si
belang. Si botak juga menjawab seperti jawaban si belang tadi. Kemudian
Malaikat tadi berkata: Jika kamu berdusta, semoga Allah ?
mengembalikanmu seperti keadaan semula. 
 
Kemudian Malaikat tadi mendatangi si buta dengan menyerupai orang buta
seperti keadaan si buta waktu itu dan berkata: Saya adalah orang miskin
yang kehabisan bekal di tengah perjalanan. Sampai hari ini tidak ada
yang mau memberi pertolongan kecuali Allah ? kemudian engkau. Saya
meminta kepadamu -dengan menyebut Dzat Yang telah mengembalikan
penglihatanmu- seekor kambing untuk bekal dalam perjalanan saya. Si buta
berkata: Saya dahulu adalah orang yang buta kemudian Allah mengembalikan
penglihatan saya. Maka ambillah apa yang kamu inginkan dan tinggalkanlah
apa yang tidak kamu senangi. Demi Allah, sekarang saya tidak akan
memberatkan sesuatu kepadamu yang kamu ambil karena Allah Yang Maha
Mulia. Malaikat itu berkata: Peliharalah harta kekayaanmu, sebenarnya
kamu itu diuji dan Allah telah ridha kepadamu dan murka kepada kedua
temanmu (si belang dan si botak)." (HR. Al Bukhari dan Muslim, hadits
ini juga disebutkan oleh Al Imam An Nawawi dalam Riyadhush Shalihin
hadits no. 65)
 
Di dalam sabda Nabi shalallahu 'alaihi wasallam yang mulia tersebut
banyak terkandung faedah dan pelajaran beharga bagi kaum muslimin.
Tidaklah Rasulullah menceritakan kisah kejadian umat terdahulu melainkan
untuk menjadi pelajaran bagi umat yang datang setelahnya.
"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi
orang-orang yang mempunyai akal." (Yusuf: 111)

Rabu, 08 Desember 2010

Hati yang Tertinggal

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ

Waktu itu, kurang lebih pukul 19.30 WIB, empat orang gadis remaja berjalan bersamaan menuruni lantai dua sebuah gedung di daerah Depok, Jawa Barat. Selama perjalanan menuju tempat parkir motor dan halte bus, ada lah sebuah obrolan singkat, namun cukup mengena bagi salah satu di antara mereka.

W : Alhamdulillah, kita UAS cuma tiga hari lho.. tanggal 22 dah selesai. Eh, I, kamu mau balik kapan ?
I   : Wah, aku masih ga tau mau pulang ke mana dulu ..
W : Eh, tapi aku juga masih belum jelas ding, mau kapan pulangnya.. pinginnya tanggal 24 sama temen"ku yg di STAN.
F  : Kalo aku sih udah terobati, waktu pulang kemarin. Bukannya kamu sering pulang, ya Buk ? mau pulang lagi ??
I   : Iya, dirimu kan sering pulang ..
W : Hehe, iya.. tapi sayangnya waktu aku pulang kemarin, aku belum berhasil membawanya kemari. Dia masih tertinggal di sana. Hatiku masih ada di sana (menerawang kembali ke kota itu..)
H  : Wah, ragaku memang di sini tapi hatiku ada di sana, ya Mbak ?
W : Mungkin  begitu, hehe..

yah, begitulah obrolan singkat yang terjadi...
hati itu memang masih tertinggal di sana,, delapan jam waktu yang harus ditempuh dengan kereta api bisnis senja atau fajar utama atau sepuluh jam dengan kereta ekonomi bengawan. salah satu remaja itu memang kini sudah memiliki kesibukan yang baru di tempat yang baru pula. namun, ia sendiri masih merasa bahwa hatinya masih tertinggal di kota itu -dan ini bukan berarti ia tak pernah menjalani segala yang ada di sini sepenuh hati, ya- di gedung yang sudah tua dengan pohon cemara dan semangat Jayamahe yang pernah diberikan. tempat yang tidak pernah sepi dan selalu hangat. bahkan ketika salah satu remaja tersebut sudah benar-benar meninggalkan tempat itu, banyak kenangan yang kembali muncul dan benar-benar tak bisa untuk tidak mengingat-ingatnya kembali. senyum, salam, sapa, sopan, santun, dan sederhana selalu ditekankan dalam tempat itu. tidak hanya gedung tua di pojok perempatan yang sangat terkenal dengan "teladan"nya, namun juga sebuah bangunan yang megah dengan taman bermain dan selalu ramai oleh orang-orang yang bersembahyang di dalamnya, orang-orang yang duduk dalam sebuah majelis untuk menuntut ilmu, yang berada di tengah-tengah kota (anggap saja tengah kota). di sana gadis itu mendapatkan banyak ilmu, teman baru, bahkan teman lama pun ia temukan di sana. banyak hal yang ingin ia lakukan di keduanya, namun sungguh Allah telah memilihkan jalan untuknya. tetapi, tak dapat ia pungkiri, meskipun jarak tersebut sangat jauh ia tak pernah berkeberatan untuk selalu berusaha kembali, meskipun sering kali ia pulang untuk mengunjunginya, ia selalu mengharapkan kepulangan yang berikutnya. hal tersebut karena hati itu masih tertinggal di sana.. benar-benar masih tertinggal di sana.

Selasa, 23 November 2010

Sakura

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ

ia begitu berbeda..
ia begitu bersahaja..

namun..
cobalah lihat ketika ia bersama yang lain,
ia tampak begitu indah dan anggun.

ia tergantung di dahan-dahan..
menghiasi taman-taman..
jalan kota, bahkan tepian sungai..
berlomba-lomba menampakkan keindahannya.

sungguh mereka tampak lebih indah ketika bergerombol.

Sakura memang tampak lebih indah ketika ia bergerombol, satu dengan yang lain.
Tak hanya Sakura, kita pun seperti itu. Apalah artinya jika kita memiliki kebaikan namun hanya ada pada diri kita sendiri ?
Hidup hanya seorang diri ? Sungguh kita tidak akan memiliki arti apa-apa jika kita hanya hidup seorang diri.
Sakura melambangkan kebersamaan dan kekompakan. Sakura sungguh terlihat sangat indah ketika mereka "berjama'ah" seperti halnya manusia dan juga perintah Allah kepada hamba-hambaNya “Dan berpegang teguhlah kalian pada tali agama Allah dan janganlah kalian bercerai berai”  dan juga “dan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketaqwaan kepada Allah,”'

Selain itu, Sakura mengingatkan kepada kita mengenai kefanaan atau ketidakabadian. Hidup ini hanyalah sementara, seperti halnya umur bunga sakura. Dan dengan waktu yang kita miliki, kita harus menggunakannya dengan sebaik-baiknya. Melakukan Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang kedua pundakku lalu bersabda, “Jadilah engkau hidup di dunia seperti orang asing atau musafir (orang yang bepergian).” Lalu Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu menyatakan, “Apabila engkau berada di sore hari, maka janganlah menunggu hingga pagi hari. Dan apabila engkau berada di pagi hari maka janganlah menunggu hingga sore hari. Pergunakanlah waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu. Dan pergunakanlah hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al- Bukhariy no.6416)

Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari setangkai bunga, Sakura.

Allahu a'lam

Selasa, 16 November 2010

Malam Takbiran

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ

*sebelumnya, lagi-lagi menunda pekerjaan.. masih banyak tugas yang harus diselesaikan tapi saat ini saya sedang ingin berbagi melalui corat-coret diselembar note ini :D*

Sore tadi, eh maghrib ding.. sekitar pukul 18.15 WIB saya meninggalkan kampus Psikologi, setelah acara PDKM. Berjalan dengan tergesa-gesa (kalo kata dosen pemahaman diri di materi menejemen stress, saya masuk tipe A selalu berkejaran dengan waktu. pengennya cepeet aja :P) menuju tepian jalan Margonda yang selalu ramai @.@ kalo di Jogja, bayangkan saja sepanjang jalan Ahmad Dahlan atau jalan Malioboro.. karena ingin cepat rumah, saya memilih angkot yang paling cepat nyampe di depan saya, yaitu D11. sepanjang perjalanan menuju rumah, saya benar-benar merasa kehilangan feel  malam Idul Adha. Entah mengapa, karena mungkin ramainya jalan dengan kendaraan yang lalu lalang seperti hari-hari biasa dan lagi tidak terdengar kumandang takbir disepanjang jalan kecuali dari mall-mall yang ada di sepanjang Margonda sampai terminal. Dalam keheningan angkot (karena hanya ada saya dan supir angkot) saya kembali teringat dengan rutinitas menjelang malam takbiran ketika di kota dulu.. (Kota Yogyakarta :D) ribut ngurusi takbir keliling, mengatur anak-anak untuk persiapan keliling kampung. Bersama teman-teman remaja masjid, menata barisan menggotong properti-properti yang sudah disiapkan dan pastinya aroma wangi si sapi dan si kambing menjadi perbedaan antara takbir keliling saat Idul Fitri dengan Idul Adha. hehehe.. siapa merasa bau kambing atau sapi ?? :P

Flashback itu sempat terpotong karena saya tersadar, saya sudah berada dekat dengan polsek depok. Sudah saatnya saya turun dan oper D10 karena saya bertempat tinggal di Kalimulya, Cilodong dan itu satu-satunya angkot yang lewat daerah itu .. ohh D10, aku padamu :* akhirnya, datang juga sang pujaan hati. D10. Masuklah saya ke dalamnya dan lagi-lagi kembali bernostalgila.. eddeh. Suasana yang saya rasakan sungguh amat berbeda, walaupun saat ini di samping rumah ada bapak-bapak yang mengumandangkan takbir, tetap saja saya rindu akan adik-adik.. menertibkan mereka di jalanan sampe guemess nggak karuan, bawa lampion, takbir bersama.. aiih, indah menyenangkan sekali. Disini ternyata tidak ada takbir keliling. Hanya stand by di masjid dan bertakbir bersama.. sayang sekali, pasti asyik jika bisa berkeliling kampung sambil membawa lampion dan bertakbir bersama..

Besok saya diajak untuk melakukan kurban di MUI, membantu kegiatan pemotongan dan pendistribusiannya mungkin. Ingin sekali rasanya berada di sana. Setidaknya hal itu bisa mengobati dan menggantikan kegiatan yang biasa saya lakukan bersama teman-teman di Kota, Kota Yogyakarta. (cozy) (cozy)
Sayyidina Ali RA berkata, "Apabila seorang hamba telah berqurban, setiap tetesan darah qurban itu akan menjadi penebus dosanya di dunia dan setiap rambut dari qurban itu tercatat sebagai satu kebajikan baginya"
sudah berkurban ? ^^

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, Laa illa ha illallahu akbar.. Allahu akbar wa lilla ilham ..

Rabu, 10 November 2010

Bila Ana Jatuh Cinta ...

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ


Cinta itu bisa menyucikan akal, mengenyahkan kekhawatiran, mendorong untuk berpakaian rapi, makan yang baik-baik, memelihara akhlak yang mulia, membangkitkan semangat, mengenakan wewangian, memperhatikan pergaulan yang baik, serta menjaga adab dan kepribadian. Tapi cinta juga merupakan ujian bagi orang-orang yang shaleh dan cobaan bagi yang ahli ibadah” 
 (Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam bukunya Raudhah al-Muhibbin wa Nuzhah al-Musytaqin)

hoho,, ternyata teman-teman... cinta bukan saja Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki seperti apa yang dikatakan mas Duta. Ternyata cinta juga merupakan ujian bagi orang-orang sholeh dan ahli ibadah, terutama para aktivis dakwah pejuang syiar Islam. Cinta bukan hanya sebuah energi positif yang mampu memberikan semangat kepada kita untuk senantiasa memelihara akhlak mulia, memberikan yang terbaik, tetapi pahitnya ternyata ia dapat merubah niatan kita dalam beribadah kepada Allah, yang semula lurus menjadi bengkok... yang semual niat berdakwah semata-mata untuk meraih ridho Allah SWT, kini bertambah atau malah beralih untuk fulan atau fulanah. Inilah sebenarnya yang perlu di waspadai oleh kita semua, VMJ tak pernah pandang bulu kepada siapa ia akan datang dan menularkan virusnya. serem banget, hehe..
Tentunya kita semua nggak ingin menjadi korban dari VMJ yang mewabah itu doong? amalan kita yang begitu mulia tercemar oleh pesona cinta yang bisa membuat kita lalai atau mulai berubah arah. naudzubillah.. seperti kata pak dokter, mencegah itu lebih baik daripada mengobati. Begitu juga dengan dampak VMJ ini, alangkah lebih baik jika mulai dari sekarang, ketika rasa-rasa itu mulai terlanjur muncul, kita harus segera menangkalnya.

pertama, dari diri sendiri. Kuatkan benteng pertahanan yang ada dalam diri kita masing-masing. Perbanyak puasa sunnah, karena puasa adalah salah satu perisai takwa seperti yang dikatakan Rasulullah saat menganjurkan para pemuda pemudi berpuasa, rajin membaca Al-Qur'an, sholat Tahajjud, serta berdzikir saat cobaan itu datang. Perbanyak doa kepada Allah agar kita dijauhkan dari segala hal yang buruk dan mendekatkan kita dengan segala kebaikan. Minta diberikan jodoh yang TOP MARKOTOP untuk kita, mau dong pastinya ? (goodluck) (ninja) tapi ingat ,,
Firman Allah : “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang (baik) pula.” (QS an-Nûr : 26)  jadi, kalo kita pingin dapet yang TOP MARKOTOP, jadilah yang TOP MARKOTOP dulu ^^' seperti kata-kata yang pernah aku dapatka dalam sebuah majelis :
"jangan berharap mendapatkan Muhammad, jika kita bukanlah Aisyah"
kedua, dari luar diri kita. Lingkungan juga memberikan andil besar terhadap perilaku kita lho, jangan salah.. karena bagaimanapun sebagai makhluk sosial, kita juga berinteraksi dengan orang lain :D maka dari itu, kita harus pandai dalam memilih teman. bukan berarti pilih-pilih teman juga ^^7 kita perlu teman yang mampu menjaga izzah kita,  mengingatkan kita atas kekhilafan kita. Firman Allah : "Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan bersamailah orang-orang yang benar,"  (QS At-Taubah : 119) dari ayat tersebut jelas kan? kita memang harus bisa berteman dengan siapa saja, tapi kita juga harus berada dalam lingkungan orang-orang yang shaleh sehingga mereka bisa menjadi "reminder" untuk kita, begitu juga sebaliknya.
Orang-orang yang baik itu dapat dilihat antara lain melalui tutur katanya. seperti yang pernah disampaikan oleh Umar ra. melalui ungkapan berikut : "Seandainya aku tidak berjuang di jalan Allah, atau meletakkan keningkun di tanah karena sujud kepada Allah, atau duduk semajelis dengan suatu kaum yang suka memungut perkataan yang baik sebagaimana mereka memungut buah masak yang terjatuh, tentulah aku lebih suka mati saja menghadap kepada Allah." selain itu, mereka adalah orang-orang yang mengingatkan kita kepada akhirat. al Hasan al Bashari : "Teman-teman kami lebih kami sukai daripada keluarga dan anak-anak kami sendiri, karena keluarga kami mengingatkan kami pada dunia. sedangkan teman-teman kami selalu mengingatkan kami kepada akhirat."

Sebagai aktivis dakwah, mau tidak mau, kita harus sadar jika kita sering dijadikan panutan ataupun teladan bagi orang-orang disekitar kita. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam bersikap dan bertutur kata. Segala perbuatan kita haruslah sesuai dengan apa yang kita katakan karena Allah pun akan membenci kita jika hal apa yang kita lakukan tidak sesuai dengan apa yang kita katakan, seperti firman Allah dalam QS Ash-Shaff : 3 , “Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan.

Betapa Allah memuliakan cinta orang-orang yang beriman, di mana jatuh cinta dilihat sebagai jalan jihad yang mengantarkan diri kita kepada cita-cita tertinggi, syahid fii sabilillah. dengan perasaan ini kita mengambil jaminan kemuliaan yang ditetapkan Rasul, dengan perasaan cinta ini kita memperluas ruang amanah dakwah kita. Dengan cinta itu, kita bersatu padu dalam barisan dakwah serta amar ma'ruf nahi munkar. Dengan cinta itu, kita menghiasi bumi beserta isinya dengan seruan-seruan Islam.. karena Islam is all about love.  

so, tanamkan Bila Ana Jatuh Cinta, cinta itu hanya untuk Allah dan Rasul-Nya

*sebagai pengingat diri sendiri dan saudara"ku yang dirahmati Allah.. semoga bermanfaat ^^
kok ya pas, waktu nulis ini, di akhir keputer lagunya The Fikr-Istighfar =D

diambil dari beberapa sumber.

Rabu, 03 November 2010

Narasi Muhammad

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ


“Aku bisa berdoa kepada Allah untuk menyembuhkan butamu dan mengembalikan penglihatanmu. Tapi jika kamu bisa bersabar dalam kebutaan itu, kamu akan masuk surga. Kamu pilih yang mana?”

Itu dialog Nabi Muhammad dengan seorang wanita buta yang datang mengadukan kebutaannya kepada beliau, dan meminta didoakan agar Allah mengembalikan penglihatannya. Dialog yang diriwayatkan Imam Bukhori dari Ibnu Abbas itu berujung dengan pilihan yang begitu mengharukan: “Saya akan bersabar, dan berdoalah agar Allah tidak mengembalikan penglihatanku.”

Beliau juga bisa menyembuhkan seperti Nabi Isa, tapi beliau menawarkan pilihan lain: bersabar. Sebab kesabaran adalah karakter inti yang memungkinkan kita survive dan bertahan melalui seluruh rintangan kehidupan. Kesabaran adalah karakter orang kuat. Sebaliknya, tidak ada jaminan bahwa dengan bisa melihat, wanita itu akan bisa melakukan lebih banyak amal saleh yang bisa mengantarnya ke surga. Tapi di sini, kesabaran itu adalah jalan pintas ke surga. Selain itu, di depan Allah, karena fasilitas berbanding lurus dengan beban dan pertanggungjawaban. Ada manusia, kata Ibnu Taimiyah, lebih bisa lulus dalam ujian kesulitan yang alatnya adalah sabar ketimbang ujian kebaikan yang alatnya adalah syukur.

Nabi Muhammad juga berperang seperti Nabi Musa. Bahkan malaikat Jibril pun pernah meminta beliau menyetujui untuk menghancurkan Thoif. Tapi beliau menolaknya. Sembari mengucurkan darah dari kakinya beliau malah balik berdoa: “Saya berharap semoga Allah melahirkan dari tulang sulbi mereka anak-anak yang akan menyembah Allah.”

Muhammad bisa menyembuhkan seperti Isa. Juga bisa membelah laut seperti Musa. Bahkan bulan pun bisa dibelahnya. Muhammad punya dua jenis kekuatan itu: soft power dan hard power. Muhammad mempunyai semua mukjizat yang pernah diberikan kepada seluruh Nabi dan Rasul sebelumnya. Tapi beliau selalu menghindari penggunaannya sebagai alat untuk meyakinkan orang kepada agama yang dibawanya. Beliau memilih kata. Beliau memilih narasi. Karena itu mukjizatnya adalah kata: Al-Qur’an. Karena itu sabdanya pun di atas semua kata yang mungkin diciptakan oleh manusia.

Itu karena narasi bisa menembus tembok penglihatan manusia menuju pusat eksistensi dan jantung kehidupannya: akal dan hatinya. Jauh lebih dalam daripada apa yang mungkin dirasakan manusia yang kaget terbelalak seketika saat menyaksikan laut terbelah, atau saat menyaksikan orang buta melihat kembali.

-Anis Matta-


NB: forward tanpa gubahan dr Note salah seorang sahabat

Rabu, 20 Oktober 2010

Bermimpilah !!

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ

"Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas. Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja. Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya. Serta mulut yang akan selalu berdoa..."  (5 cm)

  

tak banyak berkata-kata
Bermimpilah, karena niscaya Allah akan memeluk mimpi-mimpimu !!!

Minggu, 17 Oktober 2010

Teori Kebutuhan

Nasrudin berbincang-bincang dengan hakim kota. Hakim kota, seperti umumnya cendekiawan masa itu, sering berpikir hanya dari satu sisi saja.
Hakim memulai, “Seandainya saja, setiap orang mau mematuhi hukum dan etika, …”
Nasrudin menukas, “Bukan manusia yang harus mematuhi hukum, tetapi justru hukum lah yang harus disesuaikan dengan kemanusiaan.”
Hakim mencoba bertaktik, “Tapi coba kita lihat cendekiawan seperti Anda. Kalau Anda memiliki pilihan: kekayaan atau kebijaksanaan, mana yang akan dipilih?”
Nasrudin menjawab seketika, “Tentu, saya memilih kekayaan.”
Hakim membalas sinis, “Memalukan. Anda adalah cendekiawan yang diakui masyarakat. Dan Anda memilih kekayaan daripada kebijaksanaan?”
Nasrudin balik bertanya, “Kalau pilihan Anda sendiri?”
Hakim menjawab tegas, “Tentu, saya memilih kebijaksanaan.”
Dan Nasrudin menutup, “Terbukti, semua orang memilih untuk memperoleh apa yang belum dimilikinya.”

http://www.kisah.web.id/humor-sufi/teori-kebutuhan.html

Rabu, 13 Oktober 2010

Perjalanan Hidup

akhirnya..... :D

Assalamu'alaykum teman-teman.. dari kemarin Ratri-ka dan Uci-bon kaya udah nggak sabaran nungguin debute pertama saya di blog (blogspot) hehe..

Berawal dari perjalanan pertama saya di Kota Depok mengendarai motor sendiri (biasanya dijemput :p) awalnya kikuk juga selama perjalanan. Kalau di Jogja biasanya 60-80 km/jam, mendadak jadi 40km/jam saking ati-atinya takut kesenggol angkotlah (sangat banyak angkot disini, teman) , mobillah, motorlah yang sudah terbiasa menyusuri jalanan nan ramai seperti Malioboro ini --a Dikatakan macet pun, sebenarnya sama lah dengan jalan sepanjang K.H Ahmad Dahlan di malam hari atau Malioboro di pagi sampai malam hari, hana di titik-titik tertentu jalanan menjadi *agak* lenggang. Di titik tertentu pula, jalanan mendadak macetnyaaa dan memang butuh kesabaran, ketabahan, keahlian, kemajutakgentaran untuk menembus angkot, mobil, dan kendaraan besar lainnya. Beruntung, selama di Jogja, pernah diajari Bapak teknik "pendeselan" alias teknik "penyempilan" jadi bisa lah nembus dan nyempil-nyempil di jalanan yang padat itu dan berkerikil itu. hehe... bener-bener harus berhati-hati kalau mau nekat nyempil, karena jalannya yang licin dan banyak batunya. tetapi, yang saya suka dari itu semua adalah saya bisa kembali menikmati udara di malam hari, menikmati kerlip lampu kota, dan menikmati padatnya kota Depok di malam hari (yang ini karena kondisi yang memaksa). Namun, ketika sampai di ujung jalan, maksudnya ketika sudah mulai dekat dengan lokasi tempat tinggal dan saya harus berbelok, karena dari kampus ke rumah, hanya perlu jalan luruuuus lalu belok lalu sampai, saya menemukan pemandangan yang begitu indah ^^ kebetulan lokasi rumah ada di daerah yang lebih rendah, sehingga ketika dari belokan tersebut, saya harus menuruni jalanan beraspal yang lenggang, sepi, tidak seperti sebelumnya, dan indahnya lagi , dari atas sini, terlihat temaram lampu hunian penduduuuuk!! Subhanallah. jalanan ini lah yang saya sukai. kanak kiri adalah sawah dan tanah lapang, di tengah jalan raya ada taman sebagai pembatas jalan dan jalannya sangat sepii. wow, subhanallah sekali.

Nah, lalu, sebenarnya apa hubungannya dengan judul blog saya, yak ??
Saya sih iseng-iseng aja mengaitkan perjuangan saya sampai di rumah dengan perjuangan kita dalam menjalani hidup *cielaaaah* dalam mencapai sesuatu, pasti akan terasa lebih bermakna dan lebih puas jika kita berhasil menaklukan segala halangan, rintangan, (inget lagunya Sun Go Kong kan ??) ketika kita berusaha keras mengerahkan tenaga untuk mencapai apa yang kita inginkan, kalau kata Falsafah Romawi yang Epicureanisme sih tujuan hidup manusia untuk mencari kesenangan (efek kuis PsiUm) dan akhirnya kita meraihnya, pastilah kita akan merasa sangat senang, puas, dan bersyukur atas apa yang kita dapatkan. seperti pada cerita saya di atas. bermula dari jalanan yang macet, nyempil-nyempil di jalanan yang banyak batu-batunya, mepet kali, licin, becek (kalau hujan) akhirnya bisa menikmati pemandangan yang begitu indah dan menentramkan. Subhanallah ^^ kapan kapan deh, dikasi lihat fotonya (haha)



hidupmu indah, bila kau tahu :)