Selasa, 16 November 2010

Malam Takbiran

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ

*sebelumnya, lagi-lagi menunda pekerjaan.. masih banyak tugas yang harus diselesaikan tapi saat ini saya sedang ingin berbagi melalui corat-coret diselembar note ini :D*

Sore tadi, eh maghrib ding.. sekitar pukul 18.15 WIB saya meninggalkan kampus Psikologi, setelah acara PDKM. Berjalan dengan tergesa-gesa (kalo kata dosen pemahaman diri di materi menejemen stress, saya masuk tipe A selalu berkejaran dengan waktu. pengennya cepeet aja :P) menuju tepian jalan Margonda yang selalu ramai @.@ kalo di Jogja, bayangkan saja sepanjang jalan Ahmad Dahlan atau jalan Malioboro.. karena ingin cepat rumah, saya memilih angkot yang paling cepat nyampe di depan saya, yaitu D11. sepanjang perjalanan menuju rumah, saya benar-benar merasa kehilangan feel  malam Idul Adha. Entah mengapa, karena mungkin ramainya jalan dengan kendaraan yang lalu lalang seperti hari-hari biasa dan lagi tidak terdengar kumandang takbir disepanjang jalan kecuali dari mall-mall yang ada di sepanjang Margonda sampai terminal. Dalam keheningan angkot (karena hanya ada saya dan supir angkot) saya kembali teringat dengan rutinitas menjelang malam takbiran ketika di kota dulu.. (Kota Yogyakarta :D) ribut ngurusi takbir keliling, mengatur anak-anak untuk persiapan keliling kampung. Bersama teman-teman remaja masjid, menata barisan menggotong properti-properti yang sudah disiapkan dan pastinya aroma wangi si sapi dan si kambing menjadi perbedaan antara takbir keliling saat Idul Fitri dengan Idul Adha. hehehe.. siapa merasa bau kambing atau sapi ?? :P

Flashback itu sempat terpotong karena saya tersadar, saya sudah berada dekat dengan polsek depok. Sudah saatnya saya turun dan oper D10 karena saya bertempat tinggal di Kalimulya, Cilodong dan itu satu-satunya angkot yang lewat daerah itu .. ohh D10, aku padamu :* akhirnya, datang juga sang pujaan hati. D10. Masuklah saya ke dalamnya dan lagi-lagi kembali bernostalgila.. eddeh. Suasana yang saya rasakan sungguh amat berbeda, walaupun saat ini di samping rumah ada bapak-bapak yang mengumandangkan takbir, tetap saja saya rindu akan adik-adik.. menertibkan mereka di jalanan sampe guemess nggak karuan, bawa lampion, takbir bersama.. aiih, indah menyenangkan sekali. Disini ternyata tidak ada takbir keliling. Hanya stand by di masjid dan bertakbir bersama.. sayang sekali, pasti asyik jika bisa berkeliling kampung sambil membawa lampion dan bertakbir bersama..

Besok saya diajak untuk melakukan kurban di MUI, membantu kegiatan pemotongan dan pendistribusiannya mungkin. Ingin sekali rasanya berada di sana. Setidaknya hal itu bisa mengobati dan menggantikan kegiatan yang biasa saya lakukan bersama teman-teman di Kota, Kota Yogyakarta. (cozy) (cozy)
Sayyidina Ali RA berkata, "Apabila seorang hamba telah berqurban, setiap tetesan darah qurban itu akan menjadi penebus dosanya di dunia dan setiap rambut dari qurban itu tercatat sebagai satu kebajikan baginya"
sudah berkurban ? ^^

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, Laa illa ha illallahu akbar.. Allahu akbar wa lilla ilham ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar